Pasar Faktor Produksi
Bab 15 Pasar Faktor Produksi
Faktor produksi adalah input yang digunakan dalam memproduksi
barang dan jasa. Permintaan untuk faktor produksi adalah penurunan kurva permintaan. Sebuah permintaan perusahaan
untuk faktor produksi berasal dari keputusannya untuk memproduksi barang di
pasar lain. Contohnya permintaan tenaga kerja programer terikat pada penawaran
peranti lunak komputer.
A. Permintaan Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja, seperti pasar lain dalam
perekonomian, yang diatur oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Teori dasar
permintaan dan penawaran dapat digunakan pada barang dan pelayanan tenaga
kerja. Gambar 1(a) menunjukkan bagaimana penawaran dan permintaan buah mangga
menentukan harga buah mangga. Gambar 1(b) menunjukkan penawaran dan permintaan
pemetik mangga menentukan upah tenaga kerja.
Perusahaan
Kompetitif yang menghasilkan keuntungan
Bagaimana
perusahaan memutuskan untuk menyewa berapa banyak pekerja dan
keputusan-keputusan tersebut menentukan upah pekerja dilihat berdasarkan:
- Perusahaan bersifat kompetitif (pengambil harga)
Perusahaan itu menentukan harga dan upah sesuai kondisi
pasar. Perusahaan hanya perlu menentukan berapa banyak pekerja untuk disewa dan
berapa banyak produk yang dijual.
- Perusahaan memaksimalkan keuntungan
Perusahaan itu mengabaikan berapa pekerja yang disewa dan
jumlah produk yang dijual. Perusahaan hanya mementingkan keuntungan yang
berarti penerimaan total dikurangi pengeluaran total. Penawaran perusahaan
terhadap produknya dan permintaan perusahaan terhadap pekerja berdasarkan
tujuan utamanya yaitu memaksimalkan keuntungan.
Fungsi Produksi dan
Produk Marjinal Tenaga Kerja
Fungsi produksi
adalah hubungan antara jumlah input yang digunakan dengan jumlah output yang
dihasilkannya. Produk marjinal tenaga kerja adalah kenaikan jumlah hasil
produksi dari unit tenaga kerja tambahan (Tabel 1).
Ketika jumlah pekerja naik, produk marjinal tenaga kerja
menurun, ciri ini disebut penurunan produk marjinal (diminishing marginal
product). Ketika jumlah input (pemetik buah) meningkat, fungsi produksi menjadi
lebih datar, mencerminkan perilaku penurunan produk marginal (Gambar 1).
Penurunan produk marjinal tenaga
kerja:
}
Ketika jumlah pekerja bertambah,
produk marjinal tenaga kerja menurun.
}
Jika pekerja semakin banyak, maka
setiap pekerja memberikan tambahan kontribusi untuk produksi kurang dari yang
sebelumnya.
}
Fungsi produksi menjadi lebih datar
karena jumlah pekerja meningkat.
}
Ini disebut produk marjinal menurun.
Nilai Produk
Marjinal dan Permintaan Tenaga Kerja
Nilai produk
marjinal (the value of marginal product) merupakan setiap input dalam produk
marjinal input dikali dengan harga pasar hasil produksi (VMPL = MPL X P). Pada
pasar kompetitif, harga bersifat konstan sehingga nilai produk marjinal menurun
ketika jumlah pekerja naik. Nilai produk marjinal juga disebut produk
penghasilan marjinal (marginal revenue product), yaitu pendapatan tambahan yang
perusahaan peroleh dari penyewaan unit faktor produksi tambahan.
Nilai produk marjinal bergantung
pada jumlah pekerja. Kurvanya menurun karena penurunan produk marjinal ketika
jumlah pekerja naik (Gambar 2). Untuk memaksimumkan keuntungan, perusahaan
menyewa pekerja sampai pada titik dimana dua kurva ini bersilangan. Di bawah
level penyewaan pekerja ini, nilai produk marjinal melampaui upah, maka mengambil
pekerja lainnya akan meningkatkan keuntungan. Di atas level penyewaan pekerja
ini, nilai produk marjinal tenaga kerja kurang dari upah, maka pekerja tambahan
tidak menguntungkan. Oleh karena itu, perusahaan kompetitif yang memaksimalkan
pekerja akan menyewa pekerja sampai titik dimana nilai produk marjinal tenaga
kerja setara dengan upah.
Kurva permintaan
tenaga kerja menunjukkan kuantitas pekerja yang perusahaan minta dengan upah
tertentu. Perusahaan membuat keputusan dengan memilih kuantitas tenaga kerja
dimana nilai produk marjinal setara upah. Hasilnya, kurva nilai produk marjinal
adalah kurva permintaan tenaga kerja untuk perusahaan kompetitif yang
memaksimalkan hasil/keuntungan.
Faktor Penyebab Kurva Permintaan Tenaga Kerja Bergeser
Kurva tenaga kerja mengambarkan nilai produk marjinal
tenaga kerja. beberapa hal yang menyebabkan kurva permintaan tenaga kerja
berubah adalah:
- harga output
- perubahan teknologi
- penawaran faktor lainnya
B.
Penawaran Tenaga Kerja
Kurva penawaran tenaga kerja menggambarkan bagaimana keputusan pekerja
mengenai perbandingan bekerja-berlibur dibandingkan dengan perubahan dalam
biaya kesempatan. Kurva penawaran tenaga kerja yang naik berarti kenaikan dalam
upah mengharuska para pekerja menaikkan jumlah pekerjaan yang mereka tawarkan.
Semakin banyak jam kerja, semakin sedikit pekerja menikmati waktu libur.
Artinya para pekerja merespons pada pekerjaan dalam biaya kesempatan berlibur
dengan hanya sedikit mengambil liburan. Kurva penawaran tenaga kerja yang
memiliki kemiringan naik ke atas menunjukkan bahwa pada upah yang lebih tinggi,
pekerja memilih untuk bekerja beberapa jam lagi (Gambar 3).
Gambar 3 Kurva
penawaran tenaga kerja
Faktor Penyebab Kurva Permintaan Tenaga Kerja Bergeser
·
Perubahan selera
·
Perubahan kesempatan alternatif
·
Imigrasi
C. Keseimbangan Pasar
Tenaga Kerja
Keseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja menentukan harga (upah)
tenaga kerja. Karena kurva permintaan menunjukkan nilai produk marjinal tenaga
kerja, pada kondisi keseimbangan para pekerja menerima nilai kontribusi
marjinal mereka terhadap produksi barang dan jasa. Dengan demikian upah setara
dengan nilai produk marjinal tenaga kerja (Gambar 4).
Gambar 4
Keseimbangan penawaran dan permintaan tenaga kerja
Setiap perusahaan yang memaksimalkan keuntungan akan menyewa pekerja sampai
nilai produk marjinal tenaga kerja sama dengan upah. Oleh karena itu, upah
harus seimbang dengan nilai marjinal produk tenaga kerja ketika perusahaan
menyeimbangkan penawaran dan permintaan tenaga kerja. Setiap peristiwa yang
mengubah permintaan dan penawaran tenaga kerja pasti mengubah keseimbangan upah
dan nilai produk marjinal denngan jumlah yang sama, karena hal-hal tersebut
haruslah setara.
Pergeseran dalam Penawaran Tenaga Kerja
Ketika penawaran tenaga kerja meningkat, mungkin karena
imigrasi para pekerja baru, keseimbangan upah turun. Pada upah yang lebih
rendah ini, perusahaan-perusahaan menyewa lebih banyak pekerja sehingga jumlah
tenaga kerja naik (Gambar 5). Perubahan dalam upah ini menunjukkan perubahan
dalam nilai produk marjinal tenaga kerja. dengan adanya pekerja-pekerja baru,
output tambahan dari pekerja itu lebih sedikit (produk marjinal tenaga kerja
turun).
Kenaikan dalam penawaran tenaga kerja:
- Menghasilkan tambahan tenaga kerja
- Menurunkan upah
- Menguntungkan perusahaan untuk menyewa pekerja lebih banyak
- Menurunkan produk marjinal tenaga kerja
- Menurunkan nilai produk marjinal tenaga kerja
- Membentuk keseimbangan baru
Pergeseran dalam Permintaan Tenaga Kerja
Ketika permintaan tenaga kerja naik mungkin karena
kenaikan harga produk perusahaan, keseimbangan upah naik dan jumlah
ketenagakerjaan naik (Gambar 6). Perubahan dalam upah menunjukkan perubahan dalam
nilai produk marjinal tenaga kerja. Dengan harga produk perusahaan yang lebih
tinggi, produk tambahan dari pekerja ekstra lebih bernilai.
Kenaikan dalam permintaan tenaga kerja:
- Menguntungkan perusahaan untuk menyewa pekerja lebih banyak
- Meningkatkan upah
- Menaikkan nilai produk marjinal tenaga kerja
- Membentuk
keseimbangan baru
D. Faktor Produksi
Lainnya: Tanah dan Modal
Faktor produksi perusahaan ada dalam tiga kategori, yaitu tenaga kerja,
tanah dan modal. Modal (capital) mengacu pada stok peralatan dan struktur yang
digunakan untuk produksi barang dan jasa. Modal ekonomi mewakili akumulasi
barang-barang yang diproduksi pada masa lalu yang digunakan saat ini untuk
membuat barang dan jasa yang baru. Contoh bangunan, truk pengantar barang dsb.
Keseimbangan dalam
Pasar Tanah dan Modal
Penawaran dan permintaan menentukan
kompensasi yang dibayarkan kepada pemilik tanah (Gamar 7(1)) dan pemilik modal
(Gambar 7(2)). Baik untuk tanah dan modal, perusahaan meningkatkan jumlah tanah
dan modal yang disewa sampai nilai faktor produk marjinal setara dengan faktor
harga. Oleh karena itu, kurva permintaan untuk setiap faktor merefleksikan
nilai produk marjinal faktor tersebut.
Selama perusahaan menggunakan faktor
produksi yang kompetitif dan memaksimalkan keuntungan, harga sewa setiap faktor
harus setara dengan nilai produk marjinal faktor tersebut. Setiap faktor tenaga
kerja, tanah dan modal memeroleh nilai kontribusi marjinal masing-masing
terhadap proses produksi.
E. Penentuan Upah di
Pasar Tenaga Kerja
Upah dalam pengertian teori ekonomi yaitu pembayaran yang
diperoleh berbagai bentuk jasa yang disediakan dan diberikan oleh tenaga kerja
kepada para pengusaha Pembayaran
pada tenaga kerja dibedakan dalam dua pengertian yaitu gaji dan upah.
Upah Uang dan
Upah Riil
Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja
dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para
pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Upah riil adalah tingkat
upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para
pekerja.
Cara Menghitung Upah Riil Pekerja
Setiap negara biasanya menggambarkan perubahan
harga-harga di dalam perekonomiannya dengan menciptakan indeks
harga, yaitu suatu indeks yang memberikan gambaran tentang tingkat
rata-rata dari perubahan harga-harga dari waktu ke waktu. Salah satu dari
indeks harga tersebut adalah indeks harga barang konsumen. Indeks
harga ini dapat digunakan untuk menaksir upah riil para pekerja dari tahun ke
tahun. Sehingga upah riil ditemukan dengan cara
mengkonversikan upah nominal dengan indeks harga yang terjadi pada tahun yang bersangkutan (Tabel 2).
Tabel
2 Menghitung upah riil pekerja
Tahun
|
Upah Uang
|
Indeks Harga
|
Upah riil
|
[1]
|
[2]
|
[3]
|
[4]
|
1995
|
100.000
|
100
|
100/100xRp100.000=Rp100.000
|
1997
|
150.000
|
125
|
100/125xRp150.000=Rp120.000
|
2000
|
200.000
|
150
|
100/150xRp200.000=Rp125.000
|
2005
|
600.000
|
400
|
100/400xRp600.000=Rp150.000
|
Hubungan antara
Produktivitas dan Upah
Upah riil yang diterima tenaga kerja terutama tergantung
kepada produktivitas dari tenaga kerja tersebut. Data mengenai kenaikan upah di
berbagai negara, terutama di negara-negara maju, menunjukan bahwa terdapat
perkaitan perkaitan yang erat antara kenaikan upah riil para pekerja dengan
kenaikan produktivitas mereka. Produktivitas
yang semakin tinggi (marginal revenue product / MRP) akan menyebabkan upah
semakin tinggi (Gambar 8).
Produktivitas dapat didefinisikan sebagai produksi yang
diciptakan oleh seorang pekerja pada suatu waktu tertentu. Kenaikan
produktivitas berarti pekerja itu dapat menghasilkan lebih banyak barang pada
jangka waktu yang sama, atau suatu tingkat produksi tertentu dapat dihasilkan
dalam waktu yang lebih singkat. Kenaikan produktivitas disebabkan oleh beberapa
faktor, yang terpenting adalah :
- Kemajuan teknologi memproduksi
Pergeseran / pergantian tenaga hewan dan manusia menjadi
tenaga mesin serta perbaikan
atau inovasi dari mesin ke mesin yang lebih produktif.
- Pertambahan kepandaian dan keterampilan tenaga kerja.
Taraf kesehatan semakin tinggi, pendidikan semakin tinggi, serta pengalaman semakin banyak
(kursus, workshop dll) sehingga kertrampilan meningkat.
- Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat.
Perubahan manajemen (pemisahan pemilik dengan pengelola), perbaikan infrastruktur
dari pemerintah serta deregulasi
pemerintah yang mendukung produktifitas.
Penentuan
Upah di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja
Seperti juga dengan pasar barang, pasar tenaga
kerja dapat dibedakan dalam beberapa jenis. Bentuk-bentuk pasar tenaga kerja
yang terpenting adalah :
- Pasar Tenaga Kerja yang Bersifat Persaingan Sempurna
Pasar tenaga kerja sempurna dalam pasaran tenaga
kerja berarti di dalam pasar terdapat banyak perusahaan yang memerlukan tenaga
kerja, dan tenaga kerja yang ada dalam pasar tidak menyatukan diri dalam
serikat-serikat buruh yang akan bertindak sebagai wakil mereka. Di dalam pasar
tenaga kerja yang seperti itu sifat-sifat permintaan dan penawaran tenaga kerja
tidak berbeda dengan sifat-sifat permintaan dan penawran di pasar barang.Permintaan
atas tenaga kerja bersifat: semakin tinggi/rendah upah tenaga kerja, semakin
sedikit/banyak permintaan atas tenaga kerja. Penawaran atas tenaga kerja:
semakin tinggi upah, semakin banyak tenaga kerja yang bersedia menawarkan
tenaganya. Jadi upah ditentukan oleh besar kecilnya permintaan/penawaran tenaga
kerja.
- Pasar Tenaga Kerja Monopsoni
Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli
di pasar sedangkan penjual jumlahnya banyak. Berarti
pasar tenaga kerja seperti ini bersifat monopoli di pihak
perusahaan. Dengan demikian pasar tenaga kerja yang monopsoni, seperti
telah dinyatakan sebelum ini, berarti di dalam pasar hanya terdapat satu
perusahaan yang akan menggunakan tenaga kerja yang di tawarkan. Pasar tenaga
kerja yang seperti ini terwujud apabila di suatu tempat / daerah tertentu
terdapat suatu firma yang sangat besar, dan ia satu-satunya perusahaan modern
di tempat tersebut.
- Pasar Tenaga Kerja Monopoli di Pihak Pekerja
Dengan tujuan agar
mereka dapat memperoleh upah dan fasilitas bukan keuangan yng lebih baik,
tenaga kerja dapat menyatukan diri di dalam serikat buruh atau persatuan pekerja. Serikat buruh adalah
organisasi yang didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat, sebagai suatu
kesatuan, membicarakan atau menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan para
pengusaha. Setelah bermufakat dengan anggota-anggotanya, pimpinan
persatuan pekerja akan menuntut upah dan syarat-syarat kerja lain kepada para
pengusaha antara lain :
·
Menuntut upah yang
lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan permintaan dan penawaran.
·
Membatasi penawaran
tenaga kerja.
·
Menjalankan
usaha-usaha yang bertujuan menaikan permintaaan tenaga kerja
- Pasar Monopoli di Kedua Belah Pihak (monopoli bilateral)
Monopoli bilateral
yaitu di dalam pasar tenaga kerja di mana tenaga kerja bersatu dalam suatu
serikat buruh, dan di dalam pasar tenaga kerja di mana hanya terdapat satu
perusahaan saja yang menggunakan tenaga kerja.
Faktor-Faktor
Yang Menimbulkan Perbedaan Upah
Faktor-penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah di
antara pekerja-pekerja di dalam suatu jenis kerja tertentu, dan di antara
berbagai golongan pekerjaan adalah:
- Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan.
- Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.
- Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.
- Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan.
- Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja (faktor geografis dan institusional).
Komentar
Posting Komentar