Struktur Pasar: Oligopoli
Bab 14 Struktur Pasar: Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah suatu pasar yang dimana terdapat beberapa penjual di dalam pasar. Dalam
pasar oligopoli, penawaran
satu jenis produk dikuasai oleh beberapa perusahaan. Biasanya jumlah
perusahaan lebih dari dua, akan tetapi kurang dari sepuluh. Pasar yang terdiri dari dua penjual saja disebut dengan pasar
duopoli. Sementara itu, pasar yang terdiri lebih dari dua penjual disebut pasar
oligopoli. Biasanya struktur
pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan raksasa. Kekuasaan
perusahaan-perusahaan raksasa tersebut dalam menguasai pasar dapat mencapat
70-80 persen dari pangsa pasar.
Beberapa
perusahaan yang menguasai pasar saling mempengaruhi satu sama lain. Hal ini
terlihat dari tindakan atau keputusan yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan
sangat mempengaruhi perusahaan-perusahaan lain. Adanya sifat saling
mempengaruhi antar perusahaan menjadi sifat khusus perusahaan dalam pasar
oligopoli. Berikut adalah ciri-ciri pasar oligopoli lebih rinci:
1.
Terdiri dari beberapa perusahaan/penjual
Pasar
oligopoli terdiri dari beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan
di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa
tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap
perusaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga,
bentuk barang, corak produksi dan sebagainya.
2.
Menghasilkan barang standar maupun berbeda corak
Barang
yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak. Contoh barang yang standar misalnya pada industri
penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan bahan baku (semen dan bahan
bangunan). Contoh barang yang berbeda corak adalah barang akhir
seperti industri mobil, rokok, pesawat terbang, dan lain-lain.
3.
Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya tangguh
Perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli dapat
melakukan kesepakatan maupun tanpa kesepakatan dalam menentukan harga. Tanpa
kesepakatan, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu
perusahaa menurunkan harga, perusahaan tersebut akan mendapatkan pembeli yang
banyak dalam waktu singkat. Akan tetapi, perusahaan lain merasa dirugikan
karena telah kehilangan pembeli. Sehingga perusahaan-perusahaan tersebut akan
menurunkan harga lebih rendah sehingga perusahaan pertama yang menurunkan harga
akan kehilangan pembeli.
Jika perusahaan melakukan kesepakatan dalam menentukan
harga, harga dapat stabil di tingkat yang diinginkan oleh
perusahaan-perusahaan. Akan tetapi, hal ini akan mengarah kepada praktek
monopoli karena kekuasaan mereka sangat besar terhadap harga.
4.
Peran iklan sangat penting
Kegiatan promosi iklan dilakukan dengan dua tujuan, yaitu menarik pembeli
baru dan mempertahankan pembeli lama. Biasanya pengeluaran iklan lebih besar
pada perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak. Hal ini untuk
menunjukkan kepada masyarakat mengenai keunggulan produknya dibandingkan dengan
produk perusahaan lain.
5.
Sulit dimasuki perusahaan baru (hambatan masuk pasar tinggi)
Pasar
oligopoli ini sulit dimasuki oleh perusahaan baru karena citra dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih
kuat dengan pembeli di banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan
barang yang sama namun pembeli atau konsumen tidak mengetahui kualitas dari barang-barang yang dijual
perusahaan baru tersebut.
A. Penentuan Harga dan Jumlah Produksi tanpa Persepakatan
1. Ciri Hubungan antar Perusahaan
Setiap keputusan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
menimbulkan akibat kepada perusahaan lainnya. Apabila menyebabkan perusahaan
lain mengalami kerugian, perusahaan-perusahaan lain akan melakukan tindakan
balasan.
Di dalam pasar oligopoli, penurunan harga yang
dilakukan suatu perusahaan akan menyebabkan perusahaan lain mengalami kerugian
sehingga perusahaa-perusahaan lain akan melakukan penurunan harga juga agar
tidak kehilangan pelanggan. Akan tetapi berbeda dengan kasus menaikkan harga.
Kenaikan harga yang dilakukan oleh suatu perusahaan tidak akan diikuti oleh
perusahaan lainnya. Perusahaan yang menaikkan harga akan kehilanggan pelanggan,
sedangkan perusahaan lainnya yang tidak menaikkan harga akan menambah
pelanggan.
2. Kurva Permintaan Terpatah (Kinked Demand Curve)
Dalam keadaan tanpa adanya kesepakatan dalam
menentukan harga, reaksi-reaksi perusahaan dalam mengubah harga dapat
ditunjukkan oleh kurva permintaan yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Reaksi-reaksi tersebut akan membentuk kurva permintaan yang terpatah (kinked demand curve).
Gambar 1. Kurva permintaan dalam oligopoli
Keseimbangan Asal
Kurva D1D1 menggambarkan permintaan
yang dihadapi suatu perusahaan yang merubah harga sedangkan perusahaan lainnya
tidak merubah harga. Kurva D2D2 menggambarkan permintaan yang dihadapi
perusahaan yang merubah harga dan perusahaan lainnya mengikuti merubah harga.
Misalkan harga keseimbangan pasar adalah Po dan jumlah barang yang diminta
adalah Qo.
Efek Penurunan Harga
Jika suatu perusahaan menurunkan
harga ke P1 dan perusahaan lain tidak ikut menurunkan harga, jumlah barang yang
diminta konsumen dapat meningkat ke C1. Akan tetapi sekiranya perusahaan lain
ikut menurunkan harga, maka jumlah barang yang diminta konsumen hanya bertambah
sampai ke titik C. Begitupula jika perusahaan menurunkan harga sampai ke P2,
jumlah barang yang diminta akan mencapai B1 jika perusahaan lainnya tidak
menurunkan harga. Akan tetapi jika perusahaan lain ikut menurunkan harga, maka
jumlah yang diminta hanya bertambah sampai di titik B.
Efek Kenaikan Harga
Jika suatu perusahaan menaikkan harga ke P3 dan
perusahaan lain tidak ikut menaikkan harga, jumlah barang yang diminta konsumen
hanya dapat meningkat sampai A1. Akan tetapi sekiranya perusahaan lain ikut
menaikkan harga, maka jumlah barang yang diminta konsumen dapat bertambah
sampai ke titik A2.
Dengan demikian, apabila
suatu perusahaan mengubah harga jual yaitu menurunkan harga, perusahaan lainnya
akan turut menurunkan harga supaya mereka tidak kehilanggan pelanggan. Apabila
suatu perusahaan mengubah harga jual yaitu menaikkan harga, perusahaan-perusahaan
lainnya tidak akan ikut menaikkan harga
agar mereka dapat menambah pelanggan karena harga mereka tidak berubah. Oleh
karena itu, kurva permintaan suatu perusahaan dalam oligopoli akan terpatah,
yaitu kurva D1ED2 (Gambar 2).
Gambar 2. Kurva permintaan terpatah dalam oligopoli
Berdasarkan bentuk kurva terpatah D1ED2, maka bentuk
kurva MR dapat dilihat pada Gambar 3. Kurva MR1 adalah kurva hasil penjualan
marjinal kurva permintaan D1D1. Kurva
MR2 adalah kurva hasil penjualan marjinal kurva permintaan D2D2. Dengan
demikian, kurva MR dari kurva permintaan terpatah D1ED2 adalah kurva MR1 yang
digaris tebal (dimulai dari atas sampai ke titik A1) dan kurva MR2 yang digaris
tebal (dimulai dari titik A2 ke bawah). Bentuk kurva MR tersebut terpotong di
tengah atau tidak menyambung antara bagian atas dengan bagian bawahnya.
Gambar 3. Kurva MR dalam oligopoli
Pemaksimuman
Keuntungan
Diketahui bawah kurva permintaan suatu perusahaan
dalam oligopoli adalah kurva permintaan terpatah dan kurva MR nya adalah kurva
terputus. Untuk melihat pemaksimuman keuntungan yang dapat dicapai oleh suatu
perusahaan dimisalkan biaya marjinal awal adalah MCo. Untuk memaksimumkan
keuntungan maka MCo harus sama dengan MR (Gambar 4). Berdasarkan gambar
tersebut, keuntungan maksimum yang dicapai dalam keseimbangan adalah saat harga
adalah Po dan jumlah barang yang diminta adalah Qo.
Jika biaya produksi mengalami kenaikan yang
ditunjukkan oleh kurva MC2, keuntungan maksimal yang dicapai oleh perusahaan
sama yakni saat harga sebesar Po dan jumlah barang yang diminta sebanyak Qo.
Jika kenaikan biaya produksi melebihi MC2, kesimbangan untuk memaksimumkan
keuntungan akan berubah. Begitu pula jika biaya produksi mengalami penurunan
yang ditunjukkan oleh kurva MC1, keuntungan maksimal yang dicapai oleh
perusahaan sama yakni saat harga sebesar Po dan jumlah barang yang diminta
sebanyak Qo. Jika penurunan biaya produksi melebihi MC1, kesimbangan untuk
memaksimumkan keuntungan akan berubah.
Dengan demikian, selama perubahan biaya produksi tidak
di atas MC2 dan di bawah MC1, maka pemaksimuman keuntungan tidak akan mengalami
perubahan, yaitu keuntungan maksimum akan dicapai saat harga Po dan jumlah
barang yang diminta Qo. Selama biaya merjinal memotong MR diantara titik A1 dan
A2, harga dan jumlah produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.
Sehingga dpat disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli tanpa persepakatan,
tingkat harga bersifat rigid, yaitu sukar mengalami perubahan.
Gambar 3. Keseimbangan perusahaan oligopoli
B. Hambatan Memasuki Oligopoli
Faktor-faktor yang
menyebabkan sulitnya memasuki oligopoli antara lain:
·
Skala ekonomi
Apabila suatu perusahaan dapat menikmati skala
ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat besar, ini menunjukkan semakin
banyak poduksi semakin rendah biaya produksi per unit. Apabila permintaan dalam
pasar bertambah, perusahaan lama akan mempunyai kesempatan yang lebih baik
untuk memenuhi permintaan tersebut karena mereka dapat menambah jumlah produksi
bersamaan mengurangi biaya produksi per unit. Semakin besar jumlah penjualan
perusahaan tersebut, semakin efisien kegiatan produksi. Perusahaan baru akan
sulit masuk pasar karena pangsa pasar mereka hanya sebagian kecil dari
perusahaan lama dan biaya produksi per unit pun menjadi lebih tinggi daripada
perusahaan lama.
·
Biaya produksi yang berbeda
Perusahaan lama dan perusahaan baru memiliki biaya
produksi yang berbeda. Pada umumnya, perusahaan lama memiliki biaya produksi
per unit lebih rendah dibandingkan perusahaan baru. Perusahaan lama dapat
menurunkan biaya produksi sebagai akibat pengetahuan yang mendalam mengenai
kegiatan memproduksi yang dikumpulkan dari pengalaman masa lalu. Para pekerja
sudah lebih berpengalaman. Selain itu, perusahaan sudah lebih dikenal oleh bank
dan para penyedia bahan mentah sehingga dapat memperoleh kredit yang lebih baik
dan harga bahan mentah yang lebih murah.
·
Keistimewaan hasil produksi
Pada umumnya,
perusahaan lama memiliki keunggulan atau keistimewaan dalam produk mereka,
antara lain produk mereka sudah sangat terkenal dan masyarakat sudah percaya terhadap
produk tersebut. Selain itu produk mereka sangat rumit. Sifat barang yang rumit
tersebut menyebabkan tidak semua pengusaha mempunyai modal dapat masuk ke dalam
pasar tersebut dan memiliki pengetahuan untuk menghasilkan produk yang bermutu.
Keistimewaan lainnya adalah perusahaan menghasilkan berbagai produk yang
sejenis, seperti perusahaan mi instan sehingga perusahaan dapat mencapai
berbagai golongan masyarakat untuk menjadi target konsumennya.
C. Kebaikan Oligopoli
·
Efisiensi
Perusahaan oligopoli efisien dalam penggunaan
sumber-sumber daya jika di dalam pasar hanya ada sedikit perusahaan sehingga
persaingan antarperusahaan dalam menurunkan biaya produksi per unit menjadi
lebih rendah. Hal ini karena masing-masing perusahaan dapat meraih jumlah
konsumen yang banyak sehingga tingkat produksi tinggi. Semakin tinggi tingkat
produksi membuat biaya produksi semakin rendah. Perusahaan pun dapat mencapai
efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
·
Perkembangan teknologi dan inovasi
Perusahaan dalam oligopoli akan mengembangkan
teknologi dan inovasi terus menerus. Hal ini karena mereka didukung dari adanya
keuntungan lebih normal yang diperoleh perusahaan. Untung lebih normal didapat
perusahaan karena sulitnya perusahaan baru untuk memasuki pasar. Sehingga
keuntungan ini menjadi dana untuk mengembangkan teknologi dan inovasi agar
keuntungan lebih normal dapat terus dipertahankan.
Selain itu, perkembangan teknologi dna inovasi menjadi
sebuah usaha untuk menarik konsumen melalui persaingan bukan harga. Perusahaan
sulit melakukan persaingan dalam segi harga sehingga untuk menarik konsumen,
perusahaan harus menciptakan produk yang berteknologi canggih dan inovatif
sehingga menjadi lebih unggul dibandingkan produk perusahaan lainnya.
Komentar
Posting Komentar